Hidup di Perantauan

“Sejak kapan kamu disini Nang ?” tanya si Udin pada Danang temannya.
Menoleh ke teman seperjuangannya, iapun menjawab, “aku udah dari tadi sebenernya. Tapi tadi aku lihat ada Satpol PP keliling, makanya aku kabur ! trus jam sepuluhan tadi aku balik lagi kesini. Untung aja, segerombolan militer negara itu udah ngga ada !”
Danang dan Udin adalah dua orang perantau di daerah Ibu Kota Jawa Timur, Surabaya.Udin bekerja sebagai seorang penjual mainan anak- anak. Sedangkan Danang berjualan cilot.

Danang dan Udin adalah dua orang perantau di daerah Ibu Kota Jawa Timur, Surabaya.Udin bekerja sebagai seorang penjual mainan anak- anak. Sedangkan Danang berjualan cilot. Mereka berjualan di trotoar jalan yang merupakan tempat- tempat terlarang untuk mangkal. Sebenarnya mereka tidak mau berjualan di tempat- tempat terlarang seperti ini. Karena mereka tahu akibatnya jika melanggar aturan pemerintah ini. Tapi inilah yang harus mereka lakukan. Mereka tak punya pilihan lain. Ini semua demi kehidupannya dan keluarganya.
Hidup di perantauan tidaklah mudah. Seperti yang terjadi pada dua orang berkawan itu. Kadang mereka juga untung jika banyak pembeli yang mampir untuk menengok dagangan mereka. Tapi yang buat mereka tambah bingung ketika ada pengobrak datang dan merusak dagangan mereka.
Hidup yang seperti ini sudah mereka jalani bertahun- tahun. Susah dan senang sudah menjadi bagian hidup yang tiada habisnya untuk dijalani.
Pernah dua kali sepulang bekerja, Danang dihadang oleh preman. Tapi beruntung, keberuntungan masih ada padanya. Ia masih tertolong oleh perhatian orang- orang di sekitarnya. Dia juga pernah dikejar- kejar oleh satpol PP. tapi baginya, itu semua hanyalah sebagian dari perjalanan hidupnya.
Ia tak pernah mengeluh sekalipun ia harus hidup dengan kemisinan. Baginya ini adalah sebuah tantangan hidup. Prinsipnya adalah ia tidak akan menyerah sebelum ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Tapi tentunya dengan cara yang halal. Bukan dengan cara sesat. Karena itu adalah pantangan untuk orang dengan iman sekuat iman Danang.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 Mari Berbahasa |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.