MEMBACA BERITA

Membaca berita merupakan kegiatan pembacaan berita dengan pelafalan yang tepat. Ketepatan dapat didapatkan dari konsentrasi dan dari pengetahuan seputar membaca berita. Nah disini, akan kita ulas sedikit bagaiman cara membaca berita yang baik dan benar.

1. Membaca Berita dengan Intonasi yang Tepat serta Lafal yang Jelas
Ketepatan lafal, intonasi, dan kejelasan ucapan merupakan sebuah keharusan bagi pembaca berita. Enak atau tidaknya kita mendengarkan berita tergantung dari hal- hal tersebut.
Pembaca berita yang baik adalah pembaca yang fasih, andal, dan cermat terhadap setiap kata, frase, klausa, atau kalimat yang dibaca.
Pemenggalan kalimat yang tepat juga perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan salah penafsiran.
2.Tatapan Mata dan sikap membaca berita yang baik
Sikap membaca berita yang baik antara lain :
1.Memfokuskan pandangan ke depan. Jika ada audience, usahakan jangan monoton. Bila di depan kamera, tujukan pandangan tepat pada kamera.
2.Jika penyampaian berita dengan posisi duduk, hendaknya duduk tegak dengan pandangan lurus ke depan. Jika dengan posisi berdiri hendaknya juga tegak.
3.Membaca hendaknya dengan santai. Tentunya dengan ucapan serta intonasi yang tepat.
3.Membaca berita dengan teknik tutup daun telinga
Teknik ini ikemukakan oleh seorang tokoh bahasa, yaitu W.S Rendra. Saat kita membaca sebuah berita, tekan kedua daun telinga ke depan menutup lubang pendengaran. Teknik ini berguna untuk mendengarkan apakah lafal, intonasi dan ucapan kita sudah tepat atau belum.

Read More..

Hidup di Perantauan

“Sejak kapan kamu disini Nang ?” tanya si Udin pada Danang temannya.
Menoleh ke teman seperjuangannya, iapun menjawab, “aku udah dari tadi sebenernya. Tapi tadi aku lihat ada Satpol PP keliling, makanya aku kabur ! trus jam sepuluhan tadi aku balik lagi kesini. Untung aja, segerombolan militer negara itu udah ngga ada !”
Danang dan Udin adalah dua orang perantau di daerah Ibu Kota Jawa Timur, Surabaya.Udin bekerja sebagai seorang penjual mainan anak- anak. Sedangkan Danang berjualan cilot.

Danang dan Udin adalah dua orang perantau di daerah Ibu Kota Jawa Timur, Surabaya.Udin bekerja sebagai seorang penjual mainan anak- anak. Sedangkan Danang berjualan cilot. Mereka berjualan di trotoar jalan yang merupakan tempat- tempat terlarang untuk mangkal. Sebenarnya mereka tidak mau berjualan di tempat- tempat terlarang seperti ini. Karena mereka tahu akibatnya jika melanggar aturan pemerintah ini. Tapi inilah yang harus mereka lakukan. Mereka tak punya pilihan lain. Ini semua demi kehidupannya dan keluarganya.
Hidup di perantauan tidaklah mudah. Seperti yang terjadi pada dua orang berkawan itu. Kadang mereka juga untung jika banyak pembeli yang mampir untuk menengok dagangan mereka. Tapi yang buat mereka tambah bingung ketika ada pengobrak datang dan merusak dagangan mereka.
Hidup yang seperti ini sudah mereka jalani bertahun- tahun. Susah dan senang sudah menjadi bagian hidup yang tiada habisnya untuk dijalani.
Pernah dua kali sepulang bekerja, Danang dihadang oleh preman. Tapi beruntung, keberuntungan masih ada padanya. Ia masih tertolong oleh perhatian orang- orang di sekitarnya. Dia juga pernah dikejar- kejar oleh satpol PP. tapi baginya, itu semua hanyalah sebagian dari perjalanan hidupnya.
Ia tak pernah mengeluh sekalipun ia harus hidup dengan kemisinan. Baginya ini adalah sebuah tantangan hidup. Prinsipnya adalah ia tidak akan menyerah sebelum ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Tapi tentunya dengan cara yang halal. Bukan dengan cara sesat. Karena itu adalah pantangan untuk orang dengan iman sekuat iman Danang.

Read More..

Merindunya

Kini malam mulai menghiasi hari…
Kufokuskan pandangan menuju ke awan hitam dengan sebuah cahaya bulan…
Indah,

Meskipun kini ku sendiri,
Sendiri dalam sunyi dan keheningan suasana malam ini…
Aku merindunya,
Aku merindu sosok pahlawan gagah
yang mau membawaku pergi
dari renungan indah yang tiada arti seperti ini..
aku juga merindu sosok manusia
yang penyayang.,
yang relakan dirinyahidup hanya untuk menyayangiku…
ku harapkan hati yang untuh dengan secercah harapan untukku kembali kedalam angan yang membawaku terbang hingga ku terhanyut oleh asa dan rasa…
dalam lamunan ini,
ku harapkan dunia ini sekecil bulan yang kulihat…
karena aku ingin sempitnya dunia ini bisa menghiasi galau dan risaunya hatiku…
karena pasti hanya ada orang- orang yang baik dan sayang padakuyang ada disini…
mereka akan menbawa aku ke dalam suasana hati yang tenang…

Read More..

Berharap…

Bayangnya tak pernah lepas dari anganku…
Indahnya tatapannya tak bisa tergantikan untukku…
Dia adalah yang terindah…

Sungguh indah dimataku…
Kebahagiaan tersendiri bila ku memilikinya…
Tak menyesal pula jika ku juga dapatkan hatinya…
Kurajut impianku bersama angan tentangnya…
Berharap,
Tuhan berikan apa yang ku pinta hari ini…
Persatukan cinta yang mungkin terpisah waktu dan tempat kami berdiri…

Read More..

Cahaya Hitam

Cahaya hitam itu kini datang…
Gelap saja yang kurasa…
Serasa hina diri ini…
Saat ku tak kuasa bersimpuh dihadapan-Nya…

Apa cahaya hitam itu ?
Ia hanyalah sebuah logika kecil…
Tentang suatu maksud mengendalikan diri…
Belajar rendahkan diri dihadapan-Nya…
Tapi cahaya hitam itu kini merendahkanku !
Ia senantiasa mengejekku yang hanya seorang pegawai kecil di dunia ini…
Ia tak segan- segan mengantarkanku pada rasa penyesalan yang amat dalam…
Sungguh,
Siapa diriku ini dihadapan-Nya ?

Read More..
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 Mari Berbahasa |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.